Teori Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama.
Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada
struktur, tata tertib, organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan
rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasikbanyak menekankan
pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau organisasi informal dan
aspek psikologis (emosi).
Perkembangan Teori Neoklasik
Perkembangan
teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang
dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan
neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi
seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.
Hugo Munsterberg
Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI,pada
tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen
ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang
sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya
perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam
organisasi-organisasi.
Percobaan-percobaan Hawthone
Percobaan
Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan
Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori
oleh National Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne
memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka
dimana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi
tersebut juga menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana
insentif upah dan kondisi kerja phisik sering dipandang sebagai
satu-satunya factor yang menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan
Hawthorne menunjukan bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif
sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal
Titik
tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam organisasi yaitu
perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul
sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusia – kebutuhan untuk
berhungan dengan orang lain.
Factor – factor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :
1. Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai kontak tatap muka yang ajeg.
2. Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama.
3. Minat,
perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa
organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar.
4. Masalah-masalah khusus,
source : http://gustriphenomg3.blogspot.com/2011/03/teori-organisasi-klasik-teori.html
alasan memilih teori neoklasik
karena dapat menekankan
pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. dan dapat melibatkan setiap orang dalam pengambilan keputusan perluasan kerja . mudah dijalankan karena prospek kerja untuk kedepannya lebih mementingkan tujuan kelompoknya sekalipun individunya semuanya tergantung kepada penyesuaian kerjanya .