Abstrak : Penelitian ini adalah tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi Credit Union Kerjasama dalam pemberdayaan masyarakat . Masalah
dalam penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dalam Credit Union Kerjasama " Partisipasi Sukamakmur "
dalam pemberdayaan masyarakat dan bagaimana konsep pemberdayaan masyarakat
melalui Credit Union Kerjasama "Partisipasi Sukamakmur " . Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif . Total populasi adalah
seluruh anggota Credit Union Kerjasama atau 204 orang . Jumlah debitur di
Credit Union ini adalah 80 orang dan 50 % dari mereka ( 40 orang ) menjadi
sampel penelitian ini . Dari 40 orang , peneliti memilih 5 orang yang peneliti
berpikir bahwa mereka memiliki pengetahuan yang mendalam dan diperlukan untuk
menjadi informan . Pemberdayaan masyarakat melalui Credit Union Kerjasama
" Partisipasi Sukamakmur " telah dilakukan melalui rata-rata 36,62 %
rutin bimbingan ( 91,55 % ) . Upaya adalah untuk meningkatkan nilai dan
kegiatan keagamaan prestise , pengabdian sosial dan pertanian . Pemberdayaan
berorientasi untuk menciptakan diri upaya masyarakat ( melalui kegiatan
pemuliaan hewan) yang memiliki minat yang sama untuk bekerja sama , masyarakat
mengidentifikasi kebutuhan yang sama untuk memenuhi kebutuhan yang sama .
Pengembangan Masyarakat di Union Koperasi Kredit adalah upaya untuk
meningkatkan kualitas kehidupan sosial termasuk ekonomi , pendidikan ,
kesehatan masyarakat dan perbaikan budaya sosial. Oleh karena faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan Credit Union Kerjasama " Partisipasi
Sukamakmur " memiliki pengaruh begitu besar melalui pemberdayaan
masyarakat yang memungkinkan bagi anggotanya untuk meningkatkan kualitas
kehidupan sosial mereka dan juga dapat memperbesar pengaruh dalam proses yang
mempengaruhi sosial ekonomi dan kerja sama modal Credit Union.
METODE
PENELITIAN
Suatu
penelitian dapat berjalan sesuai yang diharapkan dengan menggunakan model
analisa deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisa
tersebut menggambarkan model hubungan antara berbagai variable dengan
memberikan penafsiran ilmiah dan analisis yang logis atas hubungan antarfaktor.
Yang dimaksud populasi penelitian adalah seluruh anggota koperasi kredit union
yang dihitung sejumlah anggotanya. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan
wawancara faktor yang mempengaruhi keberhasilan kredit union.
PEMBAHASAN
Ginting
(1999) berpendapat bahwa credit union lebih pesat dibandingkan dari KUD dalam
laju perkembangan keragaan. Akan tetapi bisnis kredit union relative lebih
kecil dan hanya bergerak dibidang usaha sipan pinjam. Marbun(1999) juga
menyatakan bahwa koperasi kredit memiliki dagang dan jasa. Dalam kegiatan
tersebut partisipasi anggota yang meliputi : jumlah simpanan, jumlah pinjaman,
frekuensi mengikuti pendidikan, lama tunggakan dan lamanya menjadi anggota
mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat pendapatan. Amelia (2000)
berpendapat bahwa kinerja kredit union mengalami pertumbuhan hal ini ditunjukan
karena adanya partisipasi aktif dari anggota dalan perberdayaan perempuan
pedesaan melalui kredit union. Ada pula peran aktifitas kredit union memberikan
dampak terhadap pemberdayaan ekonomi anggota yang yang meliputi : kinerja
usaha, akses pasar dan kemitraan anggota meskipun demikian masih diperlukan
kemitraan dengan lembaga lain.
FAKTOR-FAKTOR
KEBERHASILAN KOPERASI
1.
Koperasi eksis jika kebutuhan kolektif
untuk memperbaiki ekonomi secara umum.
2.
Koperasi akan berkembang jika adanya
kebebasan dan otonomi dalam berorganisasi.
3.
Keberadaan koperasi ditentukan dengan
proses berkembangnya pemahaman nilai-nilai koperasi.
4. Peran dan manfaat koperasi akan semakin
dirasakan bagi anggota dan masyarakat jika terdapat kesadaran serta keanggotaan
yang jelas.
5.
Koperasi akan eksis jika mampu
mengembangkan kegiatan usaha.
6.
Keberadaan koperasi sangat diotentukan
oleh kesesuaian dengan karakteristik mastarakat atau anggotanya.
Pemahaman
nilai-nilai tersebut tidak dapat terjadi melalui suatu proses pengembangan yang
bertahap dan berkeseimbangan, terutama dilakukan melalui pendidikan dan
sosialisasi dengan tetap memberikan tempat bagi perkembangan aspirasi lokal
yang spesipik menyangkut implementasi bahkan pengadaan dari nilai koperasi
universal tersebut. Adapun peran dan manfaat koperasi dapat dirasakan bagi
anggota dan masyarakat jika terdapat kesadaran dan kejelasan dari anggotanya.
Hal tersebut khususnya pada pemahaman anggota dan masyarakat akan perbedaan hak
dan kewajiban serta manfaat sebagai anggota. Dan pada akhirnya hal ini menjadi
alternatif yang dapat menimbulkan kesadaran kolektif dan loyalitas anggota
kepada organisasinya yang kemudian akan menjadi basis kekuatan koperasi itu
sendiri. Koperasi kredit union memajukan peranan pusat ekonomi terpadu
masyarakat, karena berperan sebagai sumber keuangan bagi anggota yang sebagian
besar melakukan pinjaman. Dalam hal ini, koperasi kredit union berfungsi
sebagai bank masyarakat dimana unit lain akan mendepositkan keuntungan dan
modal mereka.
Persepsi
Responden Mengenai SHU
Jaringan permodalan
adalah suatu mekanisme untuk memperoleh dan berbagi modal diantara masyarakat
itu sendiri. Pertumbuhan modal dapat berfungsi sebagai alat pembayaran bagi
anggota yang hendak meminjam. Jaringan permodalan tersebut dalam berguna untuk
meningkatkan keuntungan dan memanfaatkan keuntungan dalam bentuk deviden atau
sisa hasil usaha. Dalam fungsi lain pelayanan simpanan dan pinjaman oleh
koperasi kredit, jaringan permodalan akan bekerja untuk melakukan konsolidasi
lebih lanjut terhadap modal kecil untuk memajukan masyarakat. Adapula tanggapan
lain tentang koperasi yang dimana sebagai pinjaman kredit berate usaha
pemutaran modal koperasi semakin tinngi, sehingga deviden yang diterima diakhir
tahun semakin tinggi dan usaha koperasi semakin sukses. Secara konseptual
pranata koperasi merupakan potensi modal social karena ditemui beberapa elemen
pokok dari modal social pada koperasi yaitu sikap saling percaya antara anggota
koperasi dengan pengurus koperasi. Meskipun unsur dari semua elemen tidak bekerja
dan berfungsi secara efektif menunjukan bahwa koperasi merupakan salah satu
potensi modal social yang hidup atau pernah ada dalam komunitas nelayan,
khususnya pada komunitas nelayan di lokasi penelitian sumatera utara.
Kusnadi(2000) mengatakan keberhasilan koperasi menunjukan bahwa bila elemen
modal social yang menjadi dasar bagi hadir dan bekerjanya pranata koperasi
berjalan dengan efektif, maka koperasi akan berhasil meningkatkan kesejahteraan
social ekonomi anggotanya.
Partisipasi
Responden
Partisipasi responden
diartikan adanya kesadaran akan hak dan kewajiban anggota koperasi. Hal
tersebut mengetahui adanya denda yang dikenakan apabila mereka tidak memenuhi
kewajiban, seperti membayar simpanan wajib dan sukarela, bunga kredit pinjaman
dan angsuran pinjaman dibayar setiap bulan. Responden juga dapat melakukan
simpanan modal penyertaan kepada koperasi kredit union ketika anggota
membutuhkan pinjaman pada saat kas
koperasi mengalami kekurangan modal. Komposisi responden berdasarkan
partisipasi dalam koperasi adalah :
1.
Responden yang menyatakan berpartisipasi
berjumlah rata-rata 30,12
2.
Responden yang menyatakan tidak,
berjumlah rata-rata 9org
3.
Responden yang menyatakan tidak tidak
tahu 0,88
Dengan demikian dapat
disimpulkan walaupun partisipasi anggota sudah baik tetapi masih perlu
dilakukan optimalisasi potensi partisipasi anggota karena masih ada anggota
yang tidak mengetahui kegunaannya.
Pendidikan
Pengurus Koperasi
Dalam koperasi kredit
union sukamakmur pendidikan dilaksanakan oleh ketua beserta anggota-anggotanya. Dalam
pernyataan mengenai responden tentang pendidikan ditanggapi oleh 75% responden
dengan menyatakan pernah mendapat pendidikan dari pengurus koperasi kredit
union. Fasilitas yang diberikan oleh koperasi kredit union adalah memberikan pendidikan
tentang bagaimana manfaat bagi anggota koperasi dalam hal mencermati posisis
keuangan, mengenai resiko keuangan dan mempersiapkan keputusan yang berdasarkan
pada kondisi keuangan yang aktual. Berikut adalah komposisi responden mengenai
adanya pendidikan pengurus :
1. Responden
menyatakan ada berjumlah 30,71 org
2. Responden
menyatakan tidak berjumlah 7,86 org
3. Responden
menyatakan tidak tahu berjumlah 1,43 org
Berdasarkan data diatas
disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang pendidikan sudah cukup baik akan
tetapi masih perlu dilakukan optimalisasi potensi anggota dalam hal pendidikan.
Hal ini dilakukan agar mereka tidak terhambat dalam pengembangan pemberdayaan
hidup akibat keterbelakangan pendidikan.
Kepemimpinan
Pengurus Koperasi
Dalam hal ini para
responden menyatakan bahwa kepemimpinan koperasi saat ini mempunyai kemampuan
untuk berkembang. Adapun nilai-nilai koperasi keterbukaan, demokrasi,
partisipasi, kemandirian, kerjasama, pendidikan dan keperdulian kepada
masyarakat merupakan pilar utama kepemimpinan pengurus. Pengurus koperasi
kredit union pada dasarnya merupakan cita-cita yang diwujudkan dalam bentuk
prinsip fundamental. Dalam struktur organisasi sangat ditentukan oleh
karakteristik anggota yang kreatif dan mempunyai tanggung jawab dalam
penabungan. Hal tersebut tetap diberlakukan oleh kepemimpinan pengurus, agar
anggota memahami hak dan tanggung jawab serta memenuhi kewajibannya. Hal ini
akan menumbuhkan kesadaran kolektif dan loyalitas pengurus kepada organisasi
yang kemudian akan menjadi baris kekuatan koperasi kredit union dengan demikian
kepengurusan juga harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agak dapat
melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab jangka panjang. Berikut ini adalah
tanggapan responden terhadap kepemimpinan pengurus :
1.
Responden menyatakan baik berjumlah
34org
2.
Responden menyatakan tidak baik
berjumlah 40,9org
3.
Responden menyatakan tidak tahu
berjumlah 1,91org
Berdasarkan data diatas
bisa dilihat walaupun kepemimpinan pengurus sudah cukup baik akan tetapi masih
perlu dilakukan optimalisasi pengurus untuk membina anggota kredit union.
Manajemen
Koperasi
Berfikir secara
administratif adalah bagaimana berfikir secara penyelenggaraan segala sesuatu
untuk mencapai tujuan tertentu. Yang berarti kita harus merencanakan jalannya
sebuah usaha, mengembangkan organisasi usaha, menerima, menyaring, mendidik,
menempatkan dan memanfaatkan oranglain. Dalam hal ini para responden mengatakan
administrasi keuangan didukung sedikitnya 29org, berate masih ada anggota yang
belum berjalan secara maksimal. Para responden mengatakan bahwa pengawas selalu
bekerja sama untuk menyelesaikan masalah internal koperasi. Dengan demikian
tanggapan responden mengenai manajemen administrasi kredit union dapat
diakumulasikan sebagai berikut :
1.
Responden menyatakan baik berjumlah
30,91org
2.
Responden menyatakan tidak baik
berjumlah 6,91org
3.
Responden menyatakan tidak tahu
berjumlah 2,18org
Dari data tersebut
dapat diasumsikan bahwa manajemen koperasi sudah dilakukan cukup baik. Tetapi
harus tetap saja diperlukan optimalisasi pengetahuan manajemen kepada anggota
agar keberhasilan kredit union memfokuskan diri pada pelayanan anggota semakin
tinggi.
DAFTAR
PUSTAKA
Amelia,
2001. Peranan Aktivitas Credit
Union Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Tesis
(S-2) Tidak Diterbitkan. Medan. Program Magister Studi Pembangunan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP-USU).
Atmosudirjo,
Prajudi. 1982. Dasar-dasar
Administrasi Niaga. Jakarta: Chalia Indonesia.
Badaruddin
& Nasution, M. Arief. 2005. Modal
sosial dan Pemberdayaan Komunitas Nelayan (Isuisu Kelautan dan Kemiskinan
Hingga Bajak Laut. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hendrojogi,
1997. Azas-azas Koperasi;
Teori dan Praktek. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada. Kartasasmita,
Ginandjar. 1995. Administrasi
Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
Krisnamurti,
Bayu. 1998. Perkembangan
Kelembagaan dan Perilaku Usaha Koperasi Unit Desa di Jawa Barat. Kajian
Cross Section (Tidak Diterbitkan). Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Manurung,
M. 1998. Indonesia Menuju
Demokrasi Ekonomi; Kumpulan
Makalah Sistem Ekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Marbun,
Dunan. 1999. Peranan Credit
Union dalam Mengelola Simpan-pinjam Untuk Meningkatkan Pembangunan
Ekonomi di
Wilayah Pedesaan. Tesis
(S-2) Tidak Diterbitkan. Medan. Program Magister Studi Pembangunan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP-USU).
Mikkelsen,
Britha. 1999. Metode
Penelitian Partisipatorisdan Upaya-upaya Pemberdayaan. Jakarta: Obor
Indonesia.
Mubyarto.
1999. Reformasi sistem
Ekonomi, dari Kapitalisme Menuju Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta:
Aditya Media.
Mutis,
Thoby. 1983. Organizational Competency and Effectiveness of The Jakarta
Credit Cooperation/Credit Union (CU). Philippines: South East Asia
Interdisciplinary Development Institute.
Mutis,
Thoby. 1992. Pengembangan
Koperasi; Kumpulan Karangan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ngo,
A. Petrus. 2002. Ketua Credit
Union Daya Lestari samarinda, Mengapa harus Credit Union?, Makalah disampaikan pada Seminar
Pendalaman Ekonomi Rakyat tanggal 2 Juli, Jakarta.
Ningrum,
Natasia S. 2005. Larangan
Praktik Monopoli dan Perjuangan Tidak sehat. Wawasan.
Sukardi,
2003. Sritua Arif: Ekonomi
Rakyat di Era Globalisasi. Makalah disampaikan Pada Seminar
Sehari Memperingati 100 hari Meninggalnya Prof. Dr. Sritua Arif. Medan,
FISIP USU.
Sukamdiyo.
1996. Manajemen Koperasi.
Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Titus, K.
Kurniadi. 2004. Ekonomi Rakyat.
Makalah Pendahuluan Pada Seminar Ekonomi Rakyat tanggal 4 Juni 2004,
Lembaga Keuangan Mikro.
Widiyanti,
Ninik. 2002. Manajemen
Koperasi. Jakarta:Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar