Dalam
akuntansi, pengaruh penting budaya dan latar belakang historis mulai
dipertimbangkan. Harrison dan McKinnon mengajukan ide kerangka
metodelogi yang mengunakan budaya untuk menganalisa perubahan di
peraturan pelaporan keuangan perusahaan di tingkat nasional. Budaya
dipertimbangkan sebagai bagian yang penting dalam kerangka untuk
memahami bagaimana sistem sosial berubah karena budaya mempengaruhi
norma dan nilai dan perilaku grup di dalam sistem tersebut.
Gray menyatakan bahwa budaya atau nilai sosial, di tingkat nasional bisa diprediksi dapat menembus sub-budaya organisasi dan pekerjaan, meskipun dengan tingkat integrasi yang berbeda. Sistem akuntansi dan praktek bisa mempengaruhi dan menguatkan nilai sosial.
Adapula pengaruh budaya terhadap laporan keuangan banyak publikasi
ilmiah mendokumentasikan bahwa akuntansi di pengaruhi oleh budaya.
.Bahasa merupakan fondasi untuk mempromosikan budaya. Memandang
akuntansi adalah bahasa bisnis. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
prinsip akuntansi akan bervariasi tergantung pada variasi budaya yang
dimiliki oleh negara yang bersangkutan. (Violet, 1983, p. 6). Dia juga
meyimpulkan bahwa akuntansi sebaliknya juga mempengaruhi budaya dan
sukses komite standar akuntansi internasional dalam mendapatkan
diterimanya standar internasional tersebut juga tergantung pada variabel
budaya.
Struktur Elemen Budaya yang mempengaruhi Bisnis
Analisa statistik yang dikemukakan oleh Hofstede (1984) menghasilkan empat dasar nilai sosial dimensi yaitu:
- Individualistik vs Kolektivitas
- Kesenjangan Kekuasaan Besar vs Kecil
- Menghindari Ketidakpastian Kuat vs Lemah
- Maskulin vs Feminim
Penelitian yang dilakukan oleh Hofstede juga menunjukkan bagaimana
negara-negara bisa dikelompokkan menjadi area budaya, berdasarkan skor
terhadap 4 nilai dimensi, menggunakan analisa cluster dan
mempertimbangkan faktor geografis dan historis.
Nilai Akuntansi
Gray (1988) mengidentifikasikan 4 nilai akuntansi untuk profesi akuntan dan praktek akuntansi:
- Profesionalisme vs peraturan perundang-undangan: nilai ini mencerminkan tentang pilihan untuk menggunakan pendapat seorang profesional dan pemeliharaan kode-etik profesional sendiri daripada menggunakan pertimbangan hukum dan kontrol perundang-undangan.
- Keseragaman vs fleksibilitas: nilai ini mencerminkan tentang pemilihan untuk menggunakan keseragaman praktek akuntansi antara perusahaan dan menggunakannya secara konsisten dari waktu-ke-waktu, daripada bersifat fleksibel untuk menyesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.
- Konservatisme vs optimisme: nilai ini mencerminkan tentang pemilihan untuk selalu berhati-hati dan konservatif dalam pengukuran sehingga dapat meminimalisir resiko di masa datang, ketimbang bersikap optimis dan berani menghadapi resiko yang besar.
- Kerahasiaan vs transparansi: nilai ini mencerminkan tentang pemilihan untuk tetap merahasiakan informasi dan hanya mengungkapkan informasi bisnis kepada orang-orang tertentu yang sangat dekat dan berkaitan dengan pihak manajemen dan keuangan, daripada bersifat terbuka, transparan dan menggunakan pendekatan akuntansi publik.
Nilai Akuntansi dan Klasifikasi Internasional
Setelah mengkaitkan nilai sosial pada nilai akuntansi internasional, seperti perkataan Gray, ternyata memungkinkan untuk membedakan antara kekuasaan sistem akuntansi, yaitu sejauh mana sistem tersebut dipengaruhi oleh kontrol perundang-undangan atau profesionalisme, dengan pengukuran dan pengungkapan karakteristik sistem akuntansi. Dengan cara ini, nilai akuntansi dapat dihubungkan dengan karakteristik sistem akuntansi.
Tekanan Internasional untuk Perubahan Akuntansi
Sebuah model yang dibuat oleh Gray (1988) untuk meneliti proses perubahan akuntansi. Diagram dalam model tersebut mengidentifikasikan beberapa faktor penting mengenai tekanan internasional yang mempengaruhi perubahan akuntansi seperti:
Sebuah model yang dibuat oleh Gray (1988) untuk meneliti proses perubahan akuntansi. Diagram dalam model tersebut mengidentifikasikan beberapa faktor penting mengenai tekanan internasional yang mempengaruhi perubahan akuntansi seperti:
- Perkembangan ekonomi dan politik internasional
- Kecenderungan baru dalam Foreign Direct Investment
- Perubahan dalam strategi perusahaan Multinasional
- Pengaruh teknologi baru
- Perkembangan pasar keuangan internasional
- Bisnis ekspansi
- Aktivitas organisasi regulator internasional
Sumber:
1. http://zetzu.blogspot.co.id/2010/10/akuntansi-internasional-pola-budaya.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar