Minggu, 16 November 2014

Dampak Peristiwa Politik Terhadap Nilai Kurs

1. Saat Jokowi menemui Prabowo

  Gerak Indeks Harga Saham Gabungan bergerak positif jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham Jumat (17/10/2014). Pertemuan Prabowo dengan presiden terpilih Joko Widodo memberikan sentimen positif untuk IHSG.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.39 WIB, IHSG berada di kisaran 4.955,50. IHSG pun naik bertahap hingga ke level 4.977,51.
Pukul 10.58 WIB, IHSG naik 26,69 poin atau 0,54 persen ke level 4.978,30. Jelang penutupan sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 4.981,85 dan terendah 4.953,49.
  "Begitu pasar melihat pertemuan Jokowi dan Prabowo. IHSG naik 28 poin bahkan hingga 30 poin. Fluktuasi indeks saham cukup besar. Level intraday 4.953-4.981.," ujar Alfred, saat dihubungi Liputan6.com. Jokowi bertemu dengan Prabowo di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pertemuan ini pertama kali antara Jokowi dan Prabowo usai pemilihan presiden (Pilpres) 2014 yang juga bertepatan dengan ulang tahun Prabowo ke-63. Prabowo lahir pada 17 Oktober 1951.
Penguatan IHSG ini ditopang dari 140 saham berada di zona hijau sementara itu 93 saham melemah. Sedangkan 76 saham diam di tempat.
  Sebagian besar sektor saham menguat pada hari ini kecuali sektor saham perkebunan dan pertambangan. Sektor saham konstruksi naik 1,68 persen dan sektor saham consumer goods menguat 1,66 persen.
Meski demikian, investor asing masih terus melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 330 miliar. Sedangkan pemodal lokal membeli saham sekitar Rp 300 miliar.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar cenderung tertekan. Rupiah berada di kisaran 12.222 terhadap dolar Amerika Serikat pada hari ini dibandingkan periode Kamis 16 Oktober 2014 di kisaran 12.207.

 http://bisnis.liputan6.com/read/2120397/jokowi-bertemu-prabowo-ihsg-sumringah

2. Saat Penentuan MPR,DPR & Bupati

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan Koalisi Merah Putih (KMP) menguasai DPR menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Mereka memprediksi, kebijakan-kebijakan presiden mendatang, Joko Widodo atau Jokowi, akan dihambat oleh DPR.
Seorang investor saham, Alex Marco mengatakan, dua keputusan politik yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor domestik maupun asing adalah pengesahan UU Pilkada yang meniadakan pilkada langsung dan dominasi partai KMP di DPR.
  Dari keduanya, yang paling tidak disukai oleh investor adalah dominasi KMP di DPR. Apalagi, kisruh UU Pilkada cenderung mereda karena Presiden SBY telah menerbitkan peraturan pemerintah pengganti UU atau perppu yang mengembalikan pilkada langsung.
Menurut Alex, dominasi KMP di DPR menimbulkan dugaan bahwa program-program Jokowi akan dijegal. "Nanti, program-program Jokowi yang harus melalui DPR, bisa dijegal oleh DPR. Akhirnya enggak bisa jalan," katanya Jumat (3/10/2014).
"Kami tidak percaya kepada KMP. Keputusan di DPR itu kepentingan partai saja, bukan kepentingan rakyat, walau mereka mengatasnamakan rakyat," ucapnya.
Data menunjukkan, setelah politisi Partai Golkar Setya Novan terpilih menjadi Ketua DPR periode 2014-2019, Kamis (2/10), indeks harga saham gabungan (IHSG) terpuruk 2,73 persen ke level 5.000,81 atau yang paling dalam sejak sejak Mei 2014.
Keterpurukan terjadi karena para investor asing hengkang setelah melepas sahamnya senilai Rp 1,6 triliun. Sementara seusai DPR menetapkan UU Pilkada yang menghapus pilkada langsung, Jumat (26/9), IHSG melemah 1,32 persen atau 68,81 poin menjadi 5.132,56.
Kondisi yang sangat berbeda terjadi seusai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Jokowi sebagai pemenang pilpres, 23 Juli lalu. Saat itu, IHSG menguat 0,69 persen atau 35,31 poin ke level 5118,83.
Dalam beberapa kesempatan, Jokowi menjelaskan idenya untuk mendatangkan investasi. Di antaranya, perbaikan regulasi di bidang investasi sehingga akan lebih banyak investor yang datang ke Indonesia.
"Misalnya masalah kecepatan perizinan. Artinya regulasi di daerah di kabupaten/kota, provinsi dan pusat harus satu garis sama," kata Jokowi sesuai menerima Menlu Canada John Baird, Agustus lalu.
Saat itu, Baird menyatakan Kanada tertarik untuk berinvestasi di bidang transportasi dan infrastruktur.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada menjelaskan, pelemahan IHSG terjadi karena banyaknya sentimen negatif, mulai dari menguatnya yen Jepang hingga pelemahan laju sejumlah bursa saham global setelah rilis data ekonomi AS dan Eropa yang menunjukkan penurunan.
 "Juga pemberitaan yang bernada negatif terhadap pimpinan DPR," kata Reza, Jumat.
Walau WKSI mengesampingkan pengaruh politik tergadap pasar, Reza melihat secara psikologis, dinamika politik mempengaruhi mood pelaku pasar untuk bertransaksi hingga IHSG  tidak mampu melanjutkan kenaikannya.

http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/10/04/kalangan-investor-tak-percaya-koalisi-merah-putih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar