1. Saat Jokowi menemui Prabowo
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan bergerak positif jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham Jumat
(17/10/2014). Pertemuan Prabowo dengan presiden terpilih Joko Widodo memberikan sentimen positif untuk IHSG.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.39 WIB, IHSG berada di kisaran 4.955,50. IHSG pun naik bertahap hingga ke level 4.977,51.
Pukul 10.58 WIB, IHSG naik 26,69 poin atau 0,54 persen ke level
4.978,30. Jelang penutupan sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi
4.981,85 dan terendah 4.953,49.
"Begitu pasar melihat pertemuan Jokowi dan Prabowo. IHSG naik 28 poin
bahkan hingga 30 poin. Fluktuasi indeks saham cukup besar. Level
intraday 4.953-4.981.," ujar Alfred, saat dihubungi Liputan6.com.
Jokowi bertemu dengan Prabowo di daerah Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan. Pertemuan ini pertama kali antara Jokowi dan Prabowo usai
pemilihan presiden (Pilpres) 2014 yang juga bertepatan dengan ulang
tahun Prabowo ke-63. Prabowo lahir pada 17 Oktober 1951.
Penguatan
IHSG ini ditopang dari 140 saham berada di zona hijau sementara itu 93
saham melemah. Sedangkan 76 saham diam di tempat.
Sebagian besar sektor saham menguat pada hari ini kecuali sektor
saham perkebunan dan pertambangan. Sektor saham konstruksi naik 1,68
persen dan sektor saham consumer goods menguat 1,66 persen.
Meski demikian, investor asing masih terus melakukan aksi jual bersih
sekitar Rp 330 miliar. Sedangkan pemodal lokal membeli saham sekitar Rp
300 miliar.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah
terhadap dolar cenderung tertekan. Rupiah berada di kisaran 12.222
terhadap dolar Amerika Serikat pada hari ini dibandingkan periode Kamis
16 Oktober 2014 di kisaran 12.207.
http://bisnis.liputan6.com/read/2120397/jokowi-bertemu-prabowo-ihsg-sumringah
2. Saat Penentuan MPR,DPR & Bupati
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan Koalisi Merah Putih
(KMP) menguasai DPR menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.
Mereka memprediksi, kebijakan-kebijakan presiden mendatang, Joko Widodo
atau Jokowi, akan dihambat oleh DPR.
Seorang investor saham, Alex
Marco mengatakan, dua keputusan politik yang menimbulkan kekhawatiran di
kalangan investor domestik maupun asing adalah pengesahan UU Pilkada
yang meniadakan pilkada langsung dan dominasi partai KMP di DPR.
Dari
keduanya, yang paling tidak disukai oleh investor adalah dominasi KMP
di DPR. Apalagi, kisruh UU Pilkada cenderung mereda karena Presiden SBY
telah menerbitkan peraturan pemerintah pengganti UU atau perppu yang
mengembalikan pilkada langsung.
Menurut Alex, dominasi KMP di DPR
menimbulkan dugaan bahwa program-program Jokowi akan dijegal. "Nanti,
program-program Jokowi yang harus melalui DPR, bisa dijegal oleh DPR.
Akhirnya enggak bisa jalan," katanya Jumat (3/10/2014).
"Kami
tidak percaya kepada KMP. Keputusan di DPR itu kepentingan partai saja,
bukan kepentingan rakyat, walau mereka mengatasnamakan rakyat," ucapnya.
Data
menunjukkan, setelah politisi Partai Golkar Setya Novan terpilih
menjadi Ketua DPR periode 2014-2019, Kamis (2/10), indeks harga saham
gabungan (IHSG) terpuruk 2,73 persen ke level 5.000,81 atau yang paling
dalam sejak sejak Mei 2014.
Keterpurukan terjadi karena para
investor asing hengkang setelah melepas sahamnya senilai Rp 1,6 triliun.
Sementara seusai DPR menetapkan UU Pilkada yang menghapus pilkada
langsung, Jumat (26/9), IHSG melemah 1,32 persen atau 68,81 poin menjadi
5.132,56.
Kondisi yang sangat berbeda terjadi seusai Komisi
Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Jokowi sebagai pemenang pilpres, 23
Juli lalu. Saat itu, IHSG menguat 0,69 persen atau 35,31 poin ke level
5118,83.
Dalam beberapa kesempatan, Jokowi menjelaskan idenya
untuk mendatangkan investasi. Di antaranya, perbaikan regulasi di bidang
investasi sehingga akan lebih banyak investor yang datang ke Indonesia.
"Misalnya masalah kecepatan perizinan. Artinya regulasi di
daerah di kabupaten/kota, provinsi dan pusat harus satu garis sama,"
kata Jokowi sesuai menerima Menlu Canada John Baird, Agustus lalu.
Saat itu, Baird menyatakan Kanada tertarik untuk berinvestasi di bidang transportasi dan infrastruktur.
Kepala
Riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada
menjelaskan, pelemahan IHSG terjadi karena banyaknya sentimen negatif,
mulai dari menguatnya yen Jepang hingga pelemahan laju sejumlah bursa
saham global setelah rilis data ekonomi AS dan Eropa yang menunjukkan
penurunan.
"Juga pemberitaan yang bernada negatif terhadap pimpinan DPR," kata Reza, Jumat.
Walau
WKSI mengesampingkan pengaruh politik tergadap pasar, Reza melihat
secara psikologis, dinamika politik mempengaruhi mood pelaku pasar untuk
bertransaksi hingga IHSG tidak mampu melanjutkan kenaikannya.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/10/04/kalangan-investor-tak-percaya-koalisi-merah-putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar